Adab dalam berdzikir Thoreqoh Qadiriyah Naqsyabandiyah

 Materi sebelumnya kiata sudah mempelajari syarat-syarat berdzikir yang mana syarat- syarat tersebut sebagaimana ibadah mahdzoh lainnya contohnya harus suci dari hadas dan najis. Pada materi kali ini kita akan belajar Adab dalam berdzikir Thoreqoh Qadiriyah Naqsyabandiyah.

Lima macam adab sebelum berdzikir:

1.  Tobat yang benar. yang dimaksud adalah tobat dari segala perkara yang tidak perlu baik ucapan, perbuatan atau kemauan. Menurut Zun Nun al-Misri: Barang siap mengaku tobat tetapi hatinya cenderung kepada syahwat dunia maka ia telah berdusta.

2. Mandi, atau wudhu setiap kali hendak berdzikir, dan memakai wewangian.

3. Tidak berbicara sewaktu berdzikir, supaya diperoleh hasil dzikir yang benar.

4. Ketika mulai berdzikir hendaknya ingat akan dorongan dan kesungguhan Syekhnya supaya Syekh menyertai ketika berdzikir.

5. Ia harus merasa bahwa pengambilan dari Syekhnya identik dengan pengambilan dari Rasulullah, sebab Syekh adalah orang yang menjadi perantara antara dia dengan Rasulullah.

Dua belas adab sewaktu berdzikir:

1. Duduk di atas tempat yang suci dan duduk seperti dalam tasyahud awal.

2. Meletakkan kedua tangan diatas kedua paha, sunat duduk menghadap ke kiblat jika ia berdzikir sendiri, kalau berjamaah baik duduk dengan melingkar.

3. Mewangikan ruangan dengan wewangian yang enak dan baik.

4. Pakainnya harus terbuat dari barang yang halal.

5. mencari tempat yang tidak terlalu terang.

6. memejamkan kedua mata, jika orang yang berdzikir memejamkan kedua matanya maka tertutuplah baginya jalan-jalan panca indera secar bertahap, tertutupnya panca indra menjadi sebab terbukanya indra hati.

7. Melakukan rabitah kapad guru ketika berdzikir.

8. Bersikap benar dalam berdzikir sehingga sma baginya antara sembunyi-sembunyi dengan terang-terangan.

9. Ikhlas dan mensucikan amal dari segala yang mencampurinya. Dengan benar dan ikhlas seorang hamba akan sampai maqom siddiqiyah.

10. Memilih lafadz dzikir dengan "laailaahaillallah".

11. Menghadirkan makna dzikir di dalam hati.

12. mengosongkan hati ketika berdzikir dari segala maujud selain ucapan "laailaahaillallah".


Tiga Adab setelah berdzikir

1. Berdiam diri tidak bicara setelah teanang dan khusu serta hatinya hadir bersama yang menanamkan dzikir di hatinya. Menurut al-Gazali relaksai spiritual ini mempunyai adab 1) Si abdi merasa bahwa Allah melihatnya dan ia ada di hadapn Allah, 2) Mengkonsentrasikan semua panca indra sehingga tidak ada gerakan apapun bahkan sehelai rambutpun, bagaikan kucing yang mengintai tius dan 3) Menafiakn semua getaran dan terus menjalankan khafi Allah, Allah dan sterusnya.

2. Menarik nafasnya kira-kira tiga kali sampai tujuh kali tarikan atau lebih banyak, sehingga ruh dzikir menjalar ke seluruh sendi-sendi tubuhnya dan bersinar mata hatinya>

3. Tidak meminum air dingin setelah dzikir, sebab dzikir menyebabkan panas, terbakar dan darah berjalan dengan cepat dan lancar, serta rindu pada yang diingat, dan dialah yang dicari yang lebih besar dari[ada dzikir itu sendiri, sedangkan monum air bisa memadamkan panas api.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
Modul TQN